Bukan, ini bukan masalah bisa membuat benda yang kita lihat menjadi bergerak atau apalah itu. Dan bukan! Ini bukan masalah kepintaran.
Disadari atau tidak, kekuatan pikiran itu penting. Dan secara sadar, bagi mereka yang menyadari kekuatan pikiran itu sendiri akan hidup lebih optimis. Percaya akan apa yang dipikirkan akan terjadi.
Hm, tapi yang positif yaaa :)
Misalnya, kita sakit. Tidak perlu minum obat deh. Cukup 'ngomong' ke pikiran, "Aku bisa sembuh tanpa obat!" dengan sungguh-sungguh terus ditutup dengan senyum. Berkata demikian membangun aura positif di diri sendiri.
Hihi tidak usah perdulikan mereka yang melihatmu sedang tersenyum tanpa alasan, mereka kan tidak tahu gejolak yang terjadi di dirimu.
Sakit itu juga tidak akan jadi beban lagi. Sudah ringan dan tinggal menunggu pulih.
Begitu juga kalau lagi ada masalah. Kalau untuk yang satu ini jangan lupa buang nafas panjang-panjang ;)
Dari kecil aku kudisan. Duh. Waktu SD selalu pakai kaos kaki putih yang panjang. Tiap hari ganti. Kudisnya kering ditutupi kaos kaki. Pas buka, parah sakit banget. Pada mengelupas. Gak jarang Kaos kaki putihnya banyak titik-titik merah.. berdarah brooo!
Yang paling repot ngurusin tuh kalau bukan mamak, opung, orang lain, bapak. Bapak mah porsinya kesini kecil tapi lebih sering bilang ke mamak supaya beli ini beli itu. Hahaha.
Berbagai macam obat dikasih. Salep lah, empedu ikan lah (warna hijau, bau! eaak) , cream lah, sampai ke dokter!
Padahal aku sudah berulang kali dan selalu bilang, "Gak usah pakai obat mak ah nanti juga sembuh sendiri nya nanti itu. Pasti sembuh!"
Dan apa? Mamak biasanya dengan khawatirnya bilang,"Aduh nang, nanti kalau gak sembuh gimana? Jelek nanti. Malu mamak, nanti dibilang orang gak mamak urus."
Iya, mamak peduli ada benarnya juga tapi duh gimana ya, aku kadang terbawa emosi malah bilang,"Kok jadi mamak yang malu? Kan aku yang kudisan. Lagian siapa sih yang mau kudisan? Kan bukan mauku. Bukan salahku. Memang udah begitu dikasih Tuhan ya udah. Nanti juga pasti sembuh. Gak mungkin seumur hidup gini."
Hm, khusus yang waktu ke dokter, aku masih SD. Dokternya bilang apa coba? Aku gak boleh makan coklat!!! DEMI APA?!! (dalam hati aku waktu cemberut) ditambah mamak bilang di depan dokternya, "tuh kan, dengar apa kata dokter, kurangi coklat!"
Dan dengan terpaksa waktu itu aku harus mengurangi jajanku yang sering makan coklat. Tapi perasaan itu gak pernah ngaruh. Coklat? Kudisan? Lah kalau seafood sama telor mah masih nyambung ya, tapi coklat? Ah lupakan. Hahaha. Kampreto.
Dulu juga sempat gak boleh makan seafood, telur, sama ....DURIAN! Kalau durian biasanya keluarga pada '
Kenapa setiap makanan kesukaan jadi pantangan? Emaeee.
Dan akhirnya, kekuatan pikiran itu juga kan yang menang. Sekarang aku udah gak ada masalah makan itu pantangan. Gak kumat kalau makan! Hihi.
Tapi ada satu yang aku gak mau dan gak berani makan meski mamak dan oppung udah bilang 'coba aja gak apa-apa kok nang, opung aja udah bisa.'
PORK -> Daging babi.
Serius untuk yang satu ini gak mau ambil resiko dah. Hih. Terakhir kali makan itu daging pas umur 3 tahun...awal mula kudisan. Hahahaha Kampreto part 3.
Sama halnya kayak jerawat. Semua orang pada sibuk sama jerawat aku waktu itu. Tawarin inilah itulah. Semuanya kutolak. 'UDAH KUBILANG GAK USAH PAKE APA-APA. NANTI JUGA HILANGNYA ITU!' Muncung kemana-mana udah itu karena orang-orang pada gak ngerti. Ngambek. Hahaha.
Sekarang teh jerawatnya udah gak ada lagi.
Pokoknya, inti dari segala nya ini, kekuatan pikiran itu penting.
Yakin.
Percaya.
Optimis.
Alam akan merespon!
Selamat malam :)