Friday, August 17, 2012

You decide.


Ketika kita menyadari sesuatu itu bukan seharusnya milik kita, mengapa semakin ingin menginginkannya? Apapun dilakukan. Menghitung detik. Setiap detik begitu berharga. Seandainya dan seandainya waktu bisa diputar, yang ingin kulakukan hanyalah mengkoreksi semua apa saja yang seharusnya tidak kulakukan. Berharap semua akan baik-baik saja dan tidak seperti ini. Memang harus dilakukan dulu baru tau kejadian selanjutnya bagaimana. Resiko diambil. Mau sudah dipikirkan matang-matang atau dalam waktu singkat, resiko bakalan selalu mendampingi setiap keputusan.
Ada saja yang tidak perlu seharusnya kita ucapkan, tapi hati dan pikiran tidak sejalan, dan memang jarang sejalan. Ikuti kata hati? Jika iya, maka siap-siap merasakan sakit hati jika tidak sesuai keinginan. Jika mengikuti pikiran? Siap-siap saja beban di otak menambah berat langkah. Tapi tidak ada yang salah antara hati dan pikiran. Mereka memang menjalankan fungsinya masing-masing tanpa tau apa saja akibat atau efek yang dibuat oleh hati/pikiran.
Memilih salah satu, itu harus. Memilih keduanya, agak mustahil. Keduanya memang bertujuan / memperbaiki ruang gerak untuk langkah selanjutnya. Tapi memang harus pilih salah satu. Tergantung bagaimana kita menjalani setelahnya.
Si hati berkata A. Si pikiran berkata B. tetapi ujungnya akan bertemu di suatu ujung X. Prosesnya yang berbeda. Biarpun seperti itu, tetap saja tidak boleh asal pilih, hati/pikiran. Menyesuaikan dnegan keadaan yang ada, ada baiknya. Sudah siap sakit hati dulu, pilih hati. Sudah siap beban pikiran, pilih pikiran. Kalau ingin menemukan keseimbangan diantara keduanya, semuanya akan terulur begitu panjang, dan mungkin akan menemui jalan buntu yang berakibat menghabiskan waktu.
Tetapi memang kita harus bisa merelakan satu hal yang kita inginkan demi hal yang memang kita butuhkan. Jika memang sejalan, bakalan bertemu di persimpangan. Mungkin jalan kita seperti huruf Y. Kita memulai dari start yang berbeda, dan bertemu pada suatu titik,kemudian berjalan beriringan di jalan yang sama hingga akhir. 
Who knows? Waktu akan menjawab.
Blank Stare Kaoani Blank Stare Kaoani